OPM Serang Guru

painterpainter.net – Pada Jumat, 21 Maret 2025, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terkait dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan serangan brutal terhadap tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka. ​

Korban yang meninggal adalah Rosalia Rerek Sogen, 29 tahun, seorang guru matematika asal Larantuka, Flores Timur. Korban luka berat meliputi Fidelis de Lena, 32 tahun, dan Kosmas Paga, 29 tahun, keduanya berprofesi sebagai guru, serta Irmawati Nenobahan, 26 tahun, seorang tenaga kesehatan. Tiga guru lainnya, Vantiana Kambu, 32 tahun, Dionisa Taroci More, 27 tahun, dan Penus Lepi, 33 tahun, mengalami luka ringan. ​

Serangan ini diduga dipimpin oleh Elkius Kobak agia-marina-donkeyrescue, yang sebelumnya meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar. Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan, termasuk pembunuhan, penganiayaan, dan pembakaran gedung sekolah serta rumah guru, sehingga menimbulkan ketakutan di masyarakat. ​

Sebagai respons, TNI bersama aparat terkait berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura. Evakuasi ini dilakukan untuk melindungi mereka dari ancaman lebih lanjut dan memastikan keselamatan mereka. ​

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Johni Asadoma, mengecam keras tindakan keji, brutal, dan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok teroris OPM terhadap guru dan tenaga kesehatan. Beliau menekankan bahwa para korban melakukan pekerjaan mulia dan tidak seharusnya menjadi sasaran kekerasan. 

TNI menegaskan komitmennya untuk selalu melindungi masyarakat, terutama tenaga pendidik dan kesehatan yang bertugas di daerah terpencil. Personel TNI telah dikerahkan untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca tindakan biadab dan pengecut dari OPM.

Insiden ini menyoroti tantangan keamanan yang dihadapi oleh tenaga pendidik dan kesehatan di wilayah Papua, serta pentingnya upaya bersama untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.